KEARIFAN LOKAL DALAM PRAKTEK PENYULUHAN PERTANIAN DI INDONESIA

Penulis

  • Yoenita Jayadisastra, Usman Rianse, Weka Widayati, Aminuddin Mane Kandari, Wa Kuasa Baka, Muhammad Ikhsan Matalitti, Ikhwal, Zulkifli Selle, Abd Hasim, La Ode Arfan Dedu Penulis

Kata Kunci:

KEARIFAN LOKAL DALAM PRAKTEK PENYULUHAN PERTANIAN DI INDONESIA

Abstrak

Buku Kearifan Lokal dalam Praktek Penyuluhan Pertanian di Indonesia mengangkat pentingnya nilai-nilai budaya dan pengetahuan tradisional dalam mendukung keberlanjutan pertanian Indonesia. Dalam dunia yang terus bergerak menuju modernisasi, kearifan lokal sering kali terpinggirkan, padahal ia menyimpan potensi besar dalam menjawab tantangan pertanian seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan ketahanan pangan. Buku ini mengeksplorasi bentuk-bentuk kearifan lokal dalam praktik pertanian masyarakat mulai dari sistem tanam tradisional, pengelolaan hama secara alami, hingga pola musim yang diwariskan secara turun-temurun. Disajikan pula pendekatan penyuluhan yang menghargai kearifan lokal sebagai aset pengetahuan, bukan hambatan pembangunan. Diperuntukkan bagi penyuluh, akademisi, mahasiswa, dan praktisi pertanian, buku ini menjadi panduan penting dalam membangun pendekatan penyuluhan berbasis lokalitas. Dengan memadukan nilai budaya, praktik lapangan, dan ilmu pengetahuan, buku ini menawarkan jalan menuju pertanian yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan kontekstual dengan realitas masyarakat petani Indonesia.

Referensi

Abidin, Z. (2015). Dasar-Dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman. Penerbit IPB Press.

Adger, W. N., Barnett, J., Brown, K., Marshall, N., & O'brien, K. (2013). Cultural dimensions of climate change impacts and adaptation. Nature Climate Change, 3(2), 112-117.

Adiyoga, W, Suwandi, dan Kartasih, A. (2014). Sikap Petani terhadap Pilihan Atribut Benih dan Varietas Kentang. Jurnal Hortikultura. Vol. 24 No. 1 Hal. 76-84

Agrawal, A. (1995). Dismantling the Divide Between Indigenous and Scientific Knowledge. Development and Change, 26(3), 413-439.

Agrawal, A. (2002). Indigenous knowledge and the politics of classification. International Social Science Journal, 54(173), 287–297.

Altieri, M. A. (1995). Agroecology: The Science of Sustainable Agriculture. Westview Press.

Altieri, M. A. (2004). Agroecology: The Science of Sustainable Agriculture. Westview Press.

Altieri, M. A., & Nicholls, C. I. (2005). Agroecology and the Search for a Truly Sustainable Agriculture. UN Environment Programme.

Altieri, M. A., Nicholls, C. I., Henao, A., & Lana, M. A. (2018). Agroecology and the design of climate change-resilient farming systems. Agronomy for Sustainable Development, 38(3), 1–13. https://doi.org/10.1007/s13593-018-0510-5

Altieri, M.A. (2018). Agroecology: The Science of Sustainable Agriculture. CRC Press.

Anonim. (2025). Sasi: Warisan Adat Maluku dan Papua Barat untuk Pelestarian Alam di Era Modern. Web Page. https://www.kompasiana.com/giseladirks1568/6780dcb7ed641518960650a2/sasi-warisan-adat-maluku-dan-papua-barat-untuk-pelestarian-alam-di-era-modern. Dikases pada Hari Jumat Tanggal 9 Mei 2025.

Arifin, B., Siregar, H., & Susilowati, S. H. (2021). Rural Transformation and the Future of Sustainable Agriculture in Indonesia. Sustainability, 13(11), 1–15. https://doi.org/10.3390/su13116002

Bande L O S, Alwi L O dan Batoa Hartina. (2020). Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman dalam Menunjang Pengembangan Pertanian Organik Berkelanjutan Berdasarkan Analisis Penguatan Kelembagaan Petani di Kabupaten Konawe Selatan. Agrimor Vol. 5 No. 3. Hal. 53-56. https://doi.org/10.32938/ag.v5i3.1014

Berkes, F. (2012). Sacred Ecology (3rd ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203123843

Berkes, F. (2017). Sacred Ecology (4th ed.). Routledge.

Berkes, F., Colding, J., & Folke, C. (2000). Sacred Ecology: Traditional Ecological Knowledge and Resource Management. Columbia University Press.

Bernard, H. R. (2017). Research Methods in Anthropology: Qualitative and Quantitative Approaches (6th ed.). Rowman & Littlefield.

Bhaskara, D. R., Qurniati, R., Duryat, D., & Banuwa, I. S. (2018). Carbon Stock in Repong Damar Agroforest at Pahmungan Village, Pesisir Tengah Sub-District, Pesisir Barat Regency. Jurnal Sylva Lestari, 6(2), 32–40. https://doi.org/10.23960/jsl2632-40

Brigg, M. (2003). Mediation, Power, and Cultural Difference. Conflict Resolution Quarterly, 20(3), 287-306.

Capra, F., & Luisi, P. L. (2014). The Systems View of Life: A Unifying Vision. Cambridge University Press.

Chambers, R. (1997). Whose Reality Counts? Putting the First Last. London: Intermediate Technology Publications.

Chambers, R. (2005). Ideas for Development. Earthscan.

Chambers, R. (2008). Revolutions in Development Inquiry. Earthscan.

Chambers, R., & Ghildyal, B. P. (1985). Agricultural Research for Resource-Poor Farmers: The Farmer-First Perspective. Agricultural Administration, 20(1-2), 1-30.

Colding, J., & Folke, C. (2001). Social taboos: “invisible” systems of resource management and biological conservation. Ecological Applications, 11(2), 584-600.

Cole, S. (2007). Beyond authenticity and commodification. Annals of Tourism Research, 34(4), 943-960.

Dahron, Muhammad (2024). Peran Hutan Adat dalam Menjaga Kearifan Lokal dan Kelestarian Alam. https://www.kompasiana.com/muhammaddahron2351/ 671e2173ed6415175a0dcc14/peran-hutan-adat-dalam-menjaga-kearifan-lokal-dan-kelestarian-alam?page=2&page_images=1. Web Page. Diakses pada Kamis Tanggal 28 Mei 2025.

Darnhofer, I., Fairweather, J., & Moller, H. (2020). Assessing a farm’s sustainability: insights from resilience thinking. International Journal of Agricultural Sustainability, 18(2), 160–176. https://doi.org/10.1080/14735903.2020.1740480

DetikJateng. (2022). Mengenal Pranata Mangsa, Pembagian 12 Musim dalam Setahun oleh Petani Jawa. https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6204280/mengenal-pranata-mangsa-pembagian-12-musim-dalam-setahun-oleh-petani-jawa?page=1 Web Page. Di akses pada Hari Kamis Tanggal 8 Mei 2025.

Dwidjoseputro, D. (1994). Dasar-dasar Ekologi. Jakarta: Gramedia.

Ellen, R. (2007). Modern Crises and Traditional Strategies: Local Ecological Knowledge in Island Southeast Asia. Berghahn Books.

Ellen, R., & Harris, H. (2000). Introduction. In R. Ellen, P. Parkes, & A. Bicker (Eds.), Indigenous Environmental Knowledge and its Transformations: Critical Anthropological Perspectives (pp. 1-33).

Fajarini, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, Vol. 1 No. 2, Hal. 123-130.

Falkenmark, M., & Rockström, J. (2004). Balancing Water for Humans and Nature: The New Approach in Ecohydrology. Earthscan.

FAO. (2018). The 10 Elements of Agroecology: Guiding the Transition to Sustainable Food and Agricultural Systems. Rome: FAO.

FAO. (2018). The future of food and agriculture – Alternative pathways to 2050. Food and Agriculture Organization of the United Nations.

FAO. (2019). The State of the World’s Biodiversity for Food and Agriculture. Rome: FAO. https://www.fao.org/state-of-biodiversity-for-food-agriculture

Fitriani, L., & Ramadhan, F. (2021). “Kontribusi Tumpangsari terhadap Ketahanan Pangan Rumah Tangga.” Jurnal Ketahanan Pangan dan Gizi, 10(1), 21–30.

Folke, C., Jansson, Å., Rockström, J., Olsson, P., Carpenter, S. R., Chapin III, F. S., ... & Steffen, W. (2011). Reconnecting to the Biosphere. AMBIO: A Journal of the Human Environment, 40(7), 719-738.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. Basic Books.

Gleick, P. H. (2003). Water Use. Annual Review of Environment and Resources, 28(1), 275–314.

Hajoeningtijas, Oetami Dwi. (2023). Potensi Mikroorganisme Lokal pada Reklamasi Lahan Terdegradasi Sebagai Pendukung Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences. Vol 5. https://doi.org/10.30595/pspfs.v5i.747

Halum Y.S, Selamat E.H, Rondas T.F, Mbohong Y.C dan Nagi Y.D. (2021). Promosi Budaya dan Pariwisata Berbasis Media Digital: Meningkatkan Kesadaran Kaum Muda Terhadap Warisan Budaya Lokal. andang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol 4. No. 3. Hal. 91-100.

Hanapi, (2010). Memasyarakatkan Media Informasi Pertanian. Usaha Offset Priting, Surabaya.

Harini R, Aulia D N, Ningrum E C, Hanifah K, Fitria L, Dewanti T. (2020). Kearifan Lokal Pertanian, Permasalahan dan Arahan Strategi dalam Pengelolaan Pertanian di Desa Sembungan. Majalah Geografi Indonesia Vol. 34 No. 2. Hal. 125-129.

Hasnang A, (2002). Perkembangan Penyuluhan Pertanian dari Masa ke Masa.Dinas TPH Sulawesi Selatan, Makassar

Hawkins, H, dan Ban van den, 1999. Penyuluhan Pertanian, Kanisius, Yogyakarta.

Herawati, T. (2021). Kearifan Lokal dan Ketahanan Ekologi: Kajian Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Herlina. 2011. Kajian variasi jarak dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpang sari jagung manis (Zea mays).Padang (ID):UniversitasAndalas.

Heryanda, K K. (2022). The Existence of Subak in Responding To the Challenges of Globalization. Journal of Economics, Finance And Management Studies. Vol. 5 No. 2. https://doi.org/10.47191/jefms/v5-i2-11

Hidayat, R. (2020). “Pola Tumpangsari dalam Konteks Pertanian Berkelanjutan.” Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 12–20.

Hoffmann, V., Lamers, J., & Kidd, A. (2000). Reforming the Organisation of Agricultural Extension in Germany: A Case Study. Journal of Agricultural Education and Extension, 7(2), 95-107.

Indrawardana I. (2012). Kearifan Lokal Adat Masyarakat Sunda dalam Hubungan dengan Lingkungan Alam. Jurnal Komunitas Vol. 4 No. 1

Indriati TR. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Populasi Tanaman terhadap Pertumbuhan serta Hasil Tumpang sari Kedelai (Glycine maxL.) dan Jagung (Zea maysL.). [tesis]. Surakarta (ID): Program Pascasarjana,Universitas Sebelas Maret.

Iskandar, J. (2012). Agroekosistem Orang Sunda: Kearifan Lokal Pengelolaan Lingkungan Secara Tradisional. Kivlan Press.

Islam F, Karim MR, Shahjahan M, Hoque MO, Alam MR, Hossain MA. 2002. Study on the effect of plant spacing on the production of turmeric at farmer's field. Asian Journal of Plant Sciences.1(6):616-617.

Kardinan, A. (2011). Penggunaan Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya.

Keraf, A. S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Penerbit Buku Kompas.

Kesumawati N, Armadi Y, dan Feni R. (2023). Menelisik Nilai-Nilai Kearifan Lokal Suku Rejang Nundang Bineak Dalam Rangka Mewujudkan Teknologi Pertanian Organik Berbasis Sumberdaya Lokal di Kabupaten Lebong Bengkulu. Jurnal AGRIBIS. Vol. 16 No. 1 Hal. 2072-2084. https://doi.org/10.36085/agribis.v16i1.4310

Kindon, S., Pain, R., & Kesby, M. (Eds.). (2007). Participatory Action Research Approaches and Methods: Connecting People, Participation and Place. Routledge.

Koesoema, D. A. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Grasindo.

Lailan A. 2021. Pemanfaatan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Kearifan Lokal (JIPKL). Vol. 1 No. 1 Hal 70-74

Lal, R. (2001). Soil Degradation by Erosion. Land Degradation & Development, 12(6), 519–539.

Lansing, J. S. (2006). Perfect Order: Recognizing Complexity in Bali. Princeton University Press

Lathifah, S.S., Talitha, S., Saepulrohman, A., Suhardi, E., Budiana, S., & Kurniasih, S. (2024). Pendampingan Integrasi Kearifan Lokal Kampung Urug ke dalam Bahan Ajar. Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat. Vol. 6 No. 4. Hal. 868-875.

Leeuwis, C., & Van den Ban, A. W. (2004). Communication for Rural Innovation: Rethinking Agricultural Extension (3rd ed.). Blackwell Science.

Leopold, A. (1949). A Sand County Almanac. Oxford University Press.

Lesmana, I., Suamba, I., & Astiti, N. (2022). Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Eksistensi Subak Kedungu, di Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal Of Agribusiness And Agritourism), , Vol. 11 No. 2 Hal. 486-496. doi:10.24843/JAA.2022.v11.i02.p01

Lestari, R. (2023). Seni Tradisional sebagai Representasi Kearifan Lokal: Studi Kasus Tari Nusantara. Jurnal Budaya Nusantara, 15(2), 122–135.

Li, T. M. (2007). The Will to Improve: Governmentality, Development, and the Practice of Politics. Durham, NC: Duke University Press.

Mackay, K. (2007). How to Write Results-Based Country Strategy Papers: A Guide for Country Teams and Task Managers. World Bank Publications.

Marnita, Y., Zati, M. R., & Ardiyanti, D. A. (2022). Inovasi Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman di Desa Rantau Panjang Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Abdi Masyarakat, 6(1). https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3044

Maryam, S. (2022). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal dalam Konteks Sekolah Dasar di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(1), 45–60.

Mercer, J., Kelman, I., Taranis, L. and Suchet-Pearson, S. (2010) Framework for Integrating Indigenous and Scientific Knowledge for Disaster Risk Reduction. Disasters, 34, 214-239. https://doi.org/10.1111/j.1467-7717.2009.01126.x

Michon, G., De Foresta, H., Levang, P., & Verdeaux, F. (2007). Domestic forests: a new paradigm for integrating local communities' forestry into tropical forest science. Ecology and Society, 12(2).

Montgomery, D. R. (2007). Dirt: The Erosion of Civilizations. University of California Press.

Mubyarto. (1984). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Mulyoutami, E., Tata, H. L., & Joshi, L. (2019). Integrating local knowledge into natural resource management: A case from Indonesia. Forest Policy and Economics, 108, 101957. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2019.05.003

Mungmachon, M. R. (2012). Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure. International Journal of Humanities and Social Science, 2(13), 174-181.

Musanna, Al. 2012. Artikulasi pada Guru Berbasis Kearifan Lokal untuk Mempersiapkan Guru Yang Memiliki Kompetensi Budaya. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 18 No. 3, hal. 328-341

Nakashima, D. J., Galloway McLean, K., Thulstrup, H. D., Ramos Castillo, A., & Rubis, J. T. (2012). Weathering Uncertainty: Traditional Knowledge for Climate Change Assessment and Adaptation. UNESCO/UNU Press.

Nasr, J. (2006). Traditional Storage Structures and Their Role in Food Security. In FAO Reports on Indigenous Knowledge and Agriculture.

Nastiti, T. S., Geria, I. M., Winaya, A., Juliawati, N. P. E., Sofian, H. O., Handini, R., … Suyarto. (2022). Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan di Bali Bagian Selatan. AMERTA, 40(1), 25–40. https://doi.org/10.55981/amt.2022.18.

Norken I N, Suputra I K, dan Arsana I G N K. (2015). Water Resources Management of Subak Irrigation System in Bali. Journal Applied Mechanics and Materials. Vol 776. https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.776.139.

Nugroho L.F & Sariyatun D. 2016. Peranan Sanggar Seni Santi Budaya Dalam Pelestarian Budaya Tradisional Dan Sebagai Wahana Pendidikan Seni Budaya Kelas 8SMPN 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal CANDI Vol. 14 No. 2. Hal. 147-166.

Nugroho, S. (2017). Pertanian Organik dan Tradisional di Era Modernisasi. Yogyakarta: Kanisius.

Nuraini, D. (2021). Integrasi Kearifan Lokal dalam Kebijakan Pengelolaan Air Berkelanjutan: Studi Kasus Subak di Bali. Jurnal Kebijakan Publik dan Lingkungan, 9(2), 134–148.

Nurbasuki, R., Anggraeni, D., & Prasetyo, H. (2021). Peran Pengobatan Tradisional dalam Sistem Kesehatan Komunitas: Studi di Jawa Timur. Jurnal Kesehatan Tradisional, 10(3), 78–89.

Nurkholis, N., Saechon, S., & Susanti, I. (2023). Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam Pengembangan Tanaman Kubis. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 8(1), 31-37. doi:10.32503/hijau.v8i1.3078

Nurlaili, Alicha Prima. (2025). Ritual Adat dalam Budaya Pertanian di Kasepuhan Ciptagelar. https://etnis.id/featured/ritual-adat-dalam-budaya-pertanian-di-kasepuhan-ciptagelar/. Web Page. Di Akses pada Hari kamis Tanggal 8 Mei 2025.

Nyong, A., Adesina, F., & Elasha, B. O. (2007). The value of indigenous knowledge in climate change mitigation and adaptation strategies in the African Sahel. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, 12(5), 787-797. https://doi.org/10.1007/s11027-007-9099-0.

Oktarina, N., Nopianti, H., & Himawati, I. P. (2022). Kearifan lokal dalam pengelolaan Repong Damar Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(1), 73–91. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.19609

Orr, D. W. (1994). Earth in Mind: On Education, Environment, and the Human Prospect. Island Press.

Ostrom, E. (1990). Governing the Commons: The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambridge University Press.

Padmo, S. 2000. Media Penyuluhan Pertanian dan Komunikasi. Departemen Pertanian. Jakarta

Padmowihardjo, S., 2000. Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta.

Parry, R. (2010). Museums in a Digital Age. Routledge.

Patton, M. Q. (2015). Qualitative Research & Evaluation Methods (4th ed.). SAGE Publications.

Pavela, R. (2016). History, presence and perspective of using plant extracts as commercial botanical insecticides and farm products for protection against insects – a review. Plant Protection Science, 52(4), 229–241. DOI: 10.17221/34/2016-PPS

Payyappallimana, U. (2010). Role of traditional medicine in primary health care: An overview of perspectives and challenges. Yokohama Journal of Social Sciences, 14(6), 57-77.

Peluso, N. L., & Vandergeest, P. (2011). Political ecologies of war and forests: Counter-geographies of intervention in insular Southeast Asia. Annals of the Association of American Geographers, 101(3), 587-598.

Pimentel, D., Harvey, C., Resosudarmo, P., Sinclair, K., Kurz, D., McNair, M., ... & Blair, R. (1995). Environmental and economic costs of soil erosion and conservation benefits. Science, 267(5201), 1117–1123.

Pohan S D. (2015). Pemanfaatan Ekstrak Tanaman sebagai Pestisida Alami (Biopestisida) dalam Pengendalian Hama Serangga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 20 No. 75. https://doi.org/10.24114/jpkm.v20i75.4818

Pramono, A., & Supriatna, N. (2020). Peran kearifan lokal dalam pembangunan berkelanjutan: Studi kasus di komunitas adat di Indonesia. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari, 11(1), 15-25. https://doi.org/10.31289/jpal.v11i1.3421

Prasetyo, B. (2018). “Kearifan Lokal dalam Sistem Pertanian Tradisional.” Jurnal Kebudayaan Nusantara, 14(3), 88–96.

Pretty, Jules. (1995). Regenerating Agriculture: Policies and Practice for Sustainability and Self-Reliance. Earthscan Publications.

Putri M. A, Abbas E. W, Jumriani (2021). Strategies in Developing Creative Economic Activities Based on Local Wisdom. The Innovation of Social Studies Journal. Vol. 3 No. 1. https://doi.org/10.20527/iis.v3i1.3517.

Rahyono, F. X. (2009). Kearifan Budaya dalam Kata. Wedatama Widya Sastra.

Ramalingam, B. (2013). Aid on the Edge of Chaos: Rethinking International Cooperation in a Complex World. Oxford University Press.

Reza, M. I. (2022). Revitalisasi Sistem Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Kalimantan. Jurnal Sosial dan Lingkungan, 14(3), 220–235.

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press.

Rosmiati A, Noor T I, dan Hakim D L. (2020). Profil Lumbung Pangan Berbasis Komunitas. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh. Vol. 7 No. 2. Hal. 498-509. https://doi.org/10.25157/jimag.v7i2.3500

Rosset, P. M., & Altieri, M. A. (1997). Agroecology versus input substitution: A fundamental contradiction of sustainable agriculture. Society & Natural Resources, 10(3), 283-295.

Roy Nendissa, D., Therens Tanone, I., Siubelan, Y. C. W., Suek, J., & Kana, Y. R. (2023). Pola Tanam Tradisonal “Salome” Di Lahan Kering Dan Perannya Dalam Ekonomi Rumah Tangga, Di Timor Barat, Nusa Tenggara Timur. Journal of Agricultural Socio-Economics, 4(1), 29–35. http://dx.doi.org/10.33474/jase.v4i1.20139

Salick, J., & Byg, A. (Eds.). (2007). Indigenous Peoples and Climate Change. Tyndall Centre & Oxford.

Salim, I., & Bahri, S. (2023). Pertanian Organik untuk Pola Hidup Sehat. Abdi Techno, Vol. 3 No. 1, Hal. 34–38. https://doi.org/10.70124/abditechno.v3i1.957

Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat, 37(2), 111-120.

Satino, Manihuruk H, Setiawati, M.E, Surahmad. (2024). Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sebagai Wujud Bela Negara. Ikraith-Humaniora Vol 8 No. 1 hal. 248-266

Schlager, E., & Ostrom, E. (1992). Property-Rights Regimes and Natural Resources: A Conceptual Analysis. Land Economics, 69, 249-262.

https://doi.org/10.2307/3146375

Scoones, I. (1998). Sustainable Rural Livelihoods: A Framework for Analysis. IDS Working Paper 72. Institute of Development Studies.

Scoones, I., & Thompson, J. (Eds.). (1994). Beyond Farmer First: Rural People’s Knowledge, Agricultural Research and Extension Practice. London: Intermediate Technology Publications.

Scott, J. C. (1998). Seeing Like a State: How Certain Schemes to Improve the Human Condition Have Failed. Yale University Press.

Semali, L. M., & Kincheloe, J. L. (Eds.). (1999). What is Indigenous Knowledge? Voices from the Academy. Falmer Press.

Servaes, J. (2008). Communication for Development and Social Change (2nd ed.). SAGE Publications.

Setyorini, D., & Widiatmaka. (2014). Pertanian Organik untuk Ketahanan Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Setyowati, D., & Widiyanto, A. (2022). Revitalisasi kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan hidup: Sebuah pendekatan ekopedagogi. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 26(3), 347–362. https://doi.org/10.22146/jsp.64755

Shiva, V. (1997). Biopiracy: The Plunder of Nature and Knowledge. Boston, MA: South End Press.

Shiva, V. (2000). Stolen Harvest: The Hijacking of the Global Food Supply. South End Press.

Shiva, V. (2005). Earth Democracy: Justice, Sustainability, and Peace. South End Press.

Shiva, V. (2005). Earth Democracy: Justice, Sustainability, and Peace. South End Press.

Sillitoe, P. (2007). Anthropologists only need apply: challenges of applied anthropology. Journal of the Royal Anthropological Institute, 13(1), 147-165.

Simanungkalit, R.D.M., Suriadikarta, D.A., Saraswati, R., Setyorini, D., & Hartatik, W. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Simatupang, R. S., & Pangaribuan, E. E. B. (2021). Pola Tanam. 2021, 1–202. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/81901/POLA-TANAM/

Soedijanto, 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Agribisnis, Departemen Pertanian, Jakarta.

Soeharto, B. (2010). Tembawang: Bukan Sekedar Sistem Agroforestry. Magazine Articles. https://www.worldagroforestry.org/publication/tembawang-bukan-sekedar-sistem-agroforestri. Diakses pada hari Jumat Tanggal 9 Mei 2025

Soekanto Soerjono, 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Frafindo Persada, Jakarta.

Soekanto Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Soemarno. (2010). Pupuk Organik dan Pemupukan Organik. Universitas Brawijaya Press.

Soemarwoto, O. (2006). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Steffen, W., Richardson, K., Rockström, J., Cornell, S. E., Fetzer, I., Bennett, E. M., ... & Sörlin, S. (2015). Planetary boundaries: Guiding human development on a changing planet. Science, 347(6223), 1259855.

Suanda I W, Budiasa, I. M., Suta, I. N., Ariati, P. E. P., Widnyana, I. K. and Suparyana, P. K. (2021) “Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Pelatihan Pestisida Nabati Dan Pupuk Organik Di Dusun Kembang Sari, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana Bali”, Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek, 2(2), pp. 131-139. doi: 10.52232/jasintek.v2i2.67.

Suhendi, A. (2013). Peranan Tokoh Masyarakat Lokal dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Sosio Informa, 18(2). https://doi.org/10.33007/inf.v18i2.73

Sulaiman R.V., & Hall, A.J. (2005). Challenging Conventional Theories of Change: The Role of Innovation Intermediaries in Rural Livelihoods. ICAR.

Sumarmi, S., & Bachri, S. (2020). Local Wisdom-Based Environmental Education for Sustainable Development in Indonesia. International Journal of GEOMATE, 18(69), 190–196. https://doi.org/10.21660/2020.69.5077

Sumarni, T. (2019). “Revitalisasi Pertanian Tradisional Menuju Pertanian Berkelanjutan.” Jurnal Sosial Humaniora, 10(2), 103–111.

Sumberg, J., & Okali, C. (1997). Farmers' Experiments: Creating Local Knowledge. Boulder, CO: Lynne Rienner Publishers.

Suparmini, S., Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2013). Pelestarian Lingkungan Masyarakat Baduy Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1). https://doi.org/10.21831/hum.v18i1.3180

Supriatna, A (2018). Tradisi Mane'e di Sulawesi Utara. Web page. https://www.lalaukan.com/2017/03/tradisi-manee-di-sulawesi-utara.html. Diakses pada Hari Jumat Tanggal 9 Mei 2025.

Suradisastra, K. (2006). Kelembagaan Sosial Ekonomi Petani. Bogor: IPB Press.

Susilo, F.X. (2016). Pengendalian Hama Terpadu Berbasis Ekologi. Gadjah Mada University Press.

Sutaryo, & Handayani, N. (2020). Revitalisasi Hukum Adat dalam Penyelesaian Konflik Agraria di Indonesia. Jurnal Hukum dan Masyarakat, 12(4), 211–228.

Suyanto, S., Kurniawan, I., & Rahman, F. (2021). Indigenous knowledge and forest conservation: The case of the Baduy community in Indonesia. International Journal of Environmental Science and Development, 12(3), 85–90. https://doi.org/10.18178/ijesd.2021.12.3.1322

Tanto, Djoko S. 2012. Revitalisasi Peran Tokoh Masyarakat dalam Meningkatkan Stabilitas Politik. http://djsutanto.blogspot.com/2012_06_01_archive.html.

Tobin, B. (2005). Protection of Traditional Knowledge: A Comparative Study. United Nations University Institute of Advanced Studies.

Tomlinson, J. (1999). Globalization and Culture. University of Chicago Press.

Tuanaya H, Pattinama M J, dan Sahusilawane A M. (2019). Evaluasi Program Seribu Desa Mandiri Benih di Kabupaten Buru. Agrilan: Jurnal Agribisnis Kepulauan. Vol. 7 No. 1. https://doi.org/10.30598/AGRILAN.V7I1.882

UNESCO. (2003). Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage. UNESCO.

UNESCO. (2008). Operational Directives for the Implementation of the Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage. UNESCO.

UNESCO. (2016). Culture: Urban Future - Global Report on Culture for Sustainable Urban Development. UNESCO.

Untung, K. (2006). Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu (Edisi Kedua). Gadjah Mada University Press.

Vandermeer, J. (1992). The Ecology of Intercropping. Cambridge: Cambridge University Press.

Warren, D. M. (1991). Indigenous Knowledge Systems for Sustainable Development. Gatekeeper Series No. 27. International Institute for Environment and Development (IIED).

Warren, D. M., Slikkerveer, L. J., & Brokensha, D. (Eds.). (1995). The Cultural Dimension of Development: Indigenous Knowledge Systems. London: Intermediate Technology Publications.

Wenger, E., McDermott, R., & Snyder, W. M. (2002). Cultivating Communities of Practice: A Guide to Managing Knowledge. Harvard Business School Press.

WHO. (2013). WHO Traditional Medicine Strategy: 2014-2023. World Health Organization.

Wibowo, A. (2021). Kearifan Lokal dalam Dinamika Budaya dan Identitas Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Widiarta, I.N., & Suarna, I.W. (2015). “Efektivitas Sistem Tumpangsari Terhadap Produksi dan Konservasi Tanah.” Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 4(2), 45–53.

Widodo, S dan Nuraeni. I. 2006. Media Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka. Jakarta.

Wijayanti, D., & Dewi, N. L. (2021). Kearifan lokal sistem subak dalam mendukung keberlanjutan pertanian di Bali. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 11(2), 312–319. https://doi.org/10.29244/jpsl.11.2.312-319

Wijayanti, R. (2020). Pembangunan Partisipatif Berbasis Kearifan Lokal: Studi Kasus di Desa Adat Nusa Tenggara Timur. Jurnal Perencanaan Pembangunan, 5(1), 70–85.

Wijayanto, N. Dan Hartoyo (2015). Biodiversitas berbasiskan agroforestry. Proseding Seminar Nasional Masy Biodiv Indon Vol. 1 No. 2. Hal. 242-246.

Windia, W., & Dewi, I. G. A. M. (2021). Revitalisasi Subak sebagai Strategi Ketahanan Pangan Berbasis Budaya di Bali. Jurnal Kajian Bali, 11(1), 1–20. https://doi.org/10.24843/JKB.2021.v11.i01.p01

Zulkarnaen, Moh. (2022). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Era Milenial. AL MA'ARIEF : Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya. Vol 4. No. 1. https://doi.org/10.35905/almaarief.v4i1.2518

Diterbitkan

2025-07-16

Cara Mengutip